Menjelang seri Border-Gavaskar Trophy mendatang, mantan pelatih Australia Mitchell Johnson menelusuri jalan kenangan dan mengingat kembali persaingannya yang terkenal dengan bintang pemukul India Virat Kohli. Tes pertama dari lima seri pertandingan berikutnya dimulai pada 22 November di Perth. Selama bertahun-tahun, seri Tes antara India dan Australia selalu menjadi berita utama karena persaingan yang ketat antar tim. Namun, tidak ada yang bisa menandingi konfrontasi sengit antara Kohli dan Johnson dalam hal duel pribadi.
Konfrontasi yang paling banyak dibicarakan antara keduanya terjadi selama Boxing Day Test 2014 di Melbourne. Suasana memanas setelah Johnson yang berusaha mengejar Kohli malah melemparkan bola ke tubuhnya sehingga memicu pertengkaran di lapangan.
“Sebagian besar perbedaan pendapat kami berasal dari Tes Boxing Day pada tahun 2014, ketika bola yang saya lempar ke arahnya mengenai tubuhnya. Saya secara sah mencoba untuk mengusirnya tetapi dia tidak menyukai apa yang saya lakukan. Dia membuat beberapa komentar di media malam itu, saya tidak menghormati diri saya sendiri sebagai pemain, yang membuat saya kesal. Tujuan dari sudut pandang kami secara umum adalah untuk membuat Kohli kesal keluar untuk memukul dan mengalihkan perhatiannya dari keterampilannya dan membuatnya memainkan pukulan besar sejak awal,” tulis Johnson dalam kolomnya. Australia Barat.
“Dalam pertandingan uji coba di MCG itu, kami menangkapnya dengan lengah sejak awal dan memainkannya dengan bola yang tidak dia perlukan karena frustrasi dan sayangnya kami tidak banyak menurunkannya. Dia kemudian fokus dan memanfaatkan energinya dan menumpuknya. berlari – semuanya 169. Saat saya bermain melawannya, saya ingat berpikir kita harus mendapatkannya lebih awal atau kita bisa mendapat masalah jika Anda tidak memasukkan Kohli 10 bola pertama dia sering membuat Anda membayar,” tambahnya.
Speedster asal Australia ini melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia menikmati persaingannya dengan Kohli karena kedua pemain menggunakan permainan tersebut dengan “cara yang sama”.
“Saya memiliki persaingan pribadi yang sangat dipublikasikan dengan Kohli. Kami melakukan banyak interaksi di lapangan dan saya menikmatinya. Meskipun saya tidak mengenalnya di luar lapangan, di lapangan kami mungkin memainkan kalimat ‘Beberapa orang tidak menyukai gaya ini.’ kriket dan lebih memilih untuk tidak berdebat dengan lawan, tapi saya menikmati bagian permainan ini.” dia menyatakan.
“Saya menjadi frustrasi dalam beberapa pertarungan kami, namun saya juga mengapresiasi dia yang terus menyerang saya. Selalu menyenangkan untuk mengalahkan salah satu petinju terbaik, dan juga, saya yakin dia suka menjatuhkan saya dan pukul saya untuk empat atau enam,” tambahnya.
Topik yang disebutkan dalam artikel ini