File gambar Virat Kohli dan Rohit Sharma.© AFP
Bentuk pemukul India adalah penyebab kekhawatiran terbesar menjelang seri lima Tes Perbatasan-Gavaskar Trophy maraton melawan Australia. Mantan kapten Australia Mark Taylor dengan cepat menunjukkan bahwa masa transisi India dari pemain seperti Cheteshwar Pujara dan Ajinkya Rahane ke tipe Shubman Gill dan Yashasvi Jaiswal tidak begitu mulus karena sikap acuh tak acuh dari kapten Rohit Sharma dan Virat Kohli. . Taylor mengatakan hal itu memberikan tekanan pada para pemain muda.
“Mereka (India) telah mendapatkan suntikan pemuda yang harus mereka lakukan. Mereka telah pindah (Cheteshwar) Pujara dan mereka telah pindah (Ajinkya) Rahane, dan tersisa Virat Kohli dan Rohit Sharma, dua pemain terbaik mereka. Tapi tiba-tiba, mereka mengalami masa sulit dan tidak mencapai kemajuan seperti yang diharapkan,” kata Taylor.
“Pemain-pemain terbaik Anda perlu melakukan performa yang lebih besar, dan selama 12-18 bulan terakhir, hal itu tidak terjadi,” kata Taylor.
Jaiswal dan Gill masing-masing telah mencetak 1.119 dan 806 run pada tahun kalender 2024, sedangkan Rohit Sharma hanya mencetak 588 run.
Di urutan tengah, baik Rishabh Pant dan Sarfaraz Khan mencetak run lebih banyak daripada Virat Kohli meski memainkan inning lebih sedikit.
Rata-rata Rohit hanya 29,40 pada tahun 2024, sedangkan Kohli berada pada angka 22,72 yang mengecewakan.
Australia vs India, Piala Perbatasan-Gavaskar 2024/25
Australia dan India menempati posisi pertama dan kedua dalam tabel siklus Kejuaraan Tes Dunia (WTC) 2023-25, tetapi seri ini akan berdampak besar pada lolosnya mereka ke final. Ini adalah lima Tes terakhir India dalam siklus tersebut, sementara Australia akan memainkan dua Tes lagi dalam tur ke Sri Lanka.
India telah memenangkan masing-masing dari empat seri Piala Perbatasan-Gavaskar terakhir dengan selisih 2-1, tetapi berada di bawah tekanan menjelang seri ini, setelah kalah seri Tes kandang 0-3 di tangan Selandia Baru.
Topik yang disebutkan dalam artikel ini