Persatuan Pesepakbola Profesional Australia mengecam pemberian Piala Dunia 2034 kepada Arab Saudi, dengan mengatakan bahwa turnamen tersebut menimbulkan risiko hak asasi manusia yang serius dan mempertanyakan kemampuan FIFA untuk mencegah bahaya.

FIFA secara resmi menyerahkan Piala Dunia kepada kerajaan tersebut pada hari Rabu, dengan keras menyetujui tawaran tunggal untuk menjadi tuan rumah turnamen tersebut.

Bos sepak bola profesional Australia, Beau Bush, mengatakan penting bagi komunitas sepak bola global untuk meminta pertanggungjawaban FIFA atas keputusan tersebut.

“Risiko signifikan terhadap hak asasi manusia yang terkait dengan ras ini telah terdokumentasi dengan baik,” kata Bush dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Kamis.

“Dalam menjamin hak menjadi tuan rumah ajang olahraga paling bergengsi di dunia, Arab Saudi dan FIFA harus melindungi dan melindungi hak-hak semua pihak yang terkena dampak Piala Dunia Putra 2034.

“Namun, kegagalan tata kelola FIFA yang terus berlanjut dan kurangnya akuntabilitas atas kewajiban hak asasi manusianya tidak menjamin bahwa kerugian dapat dicegah atau dicegah.”

Kantor komunikasi pemerintah Arab Saudi dan FIFA tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Kamis.

BACA JUGA: Cristiano Ronaldo menyebut Piala Dunia 2030 “sangat istimewa” setelah Portugal dipastikan menjadi tuan rumah bersama

Arab Saudi membantah tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan mengatakan pihaknya melindungi keamanan nasional melalui undang-undangnya.

Keputusan FIFA ini menuai kritik dari beberapa organisasi, termasuk kelompok pekerja migran, serikat pekerja dan aktivis LGBT yang prihatin terhadap situasi hak asasi manusia di negara tersebut.

Arab Saudi mengumumkan pencalonannya tahun lalu beberapa menit setelah FIFA menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 di Asia atau Pasifik.

FIFA telah menetapkan batas waktu kurang dari empat minggu bagi negara-negara untuk mengajukan tawaran saingan.

Meski Konfederasi Sepak Bola Asia sudah berhenti mendukung Arab Saudi, Football Australia (FA) menjajaki tawaran bersama dengan Indonesia sebelum mengambil keputusan.

Para pemain Australia mengkritik Qatar, tuan rumah Piala Dunia 2022, dengan tim putra merilis video yang mengecam rekor negara Teluk itu dalam hal hak asasi manusia dan hubungan sesama jenis.

Football Australia mendukung sikap para pemain terhadap Qatar dan kemudian menentang sponsor Arab Saudi pada Piala Dunia Wanita 2023, menyusul laporan bahwa badan pariwisata negara tersebut akan menjadi sponsor utama turnamen tersebut.

Namun, FA telah bergabung dengan sebagian besar asosiasi sepak bola internasional dalam mendukung pencalonan Royal 2034.

“Arab Saudi telah menunjukkan komitmennya untuk menjadi tuan rumah turnamen kelas dunia dan kami yakin dengan kerangka FIFA dan kemampuan Piala Dunia FIFA untuk memberikan perubahan positif,” kata FA dalam pernyataannya kepada Reuters.

Source link