Mantan pemain kriket India Manoj Tiwary membuat dunia kriket terkejut dengan serangannya yang tiada henti terhadap pelatih kepala tim nasional saat ini Gautama Gambhir. Tiwary menyebut Gambhir seorang “munafik”, karena hasil terbarunya bersama tim India, terutama kekalahan kandang melawan Selandia Baru dan Australia. Tiwary pun tak berbasa basi saat mempertanyakan beberapa keputusan yang diambil Gambhir selaku pelatih tim, khususnya terkait pemilihan beberapa pemain dan staf teknisnya sendiri.

Gambhir, khususnya, memilih Ryan Ten Doeschate dan Morne Morkel dalam tim pendukung ini setelah ditunjuk sebagai pelatih kepala tim India. Tiwary, saat wawancara dengan Waktu Hindustankata Gambhir sendiri pernah mengkritik BCCI yang mempekerjakan pelatih asing. Sekarang dia sendiri melakukan hal yang sama.

“Mengapa saya menyebutnya munafik? Itu karena salah satu wawancaranya, jika Anda ingat. Dalam salah satu wawancara dia berkata, ‘Semua pelatih asing ini, semua orang yang datang dari luar negeri, tidak punya emosi, mereka tidak punya emosi. perasaan Mereka menghasilkan uang dan bersenang-senang Sementara waktunya telah tiba baginya untuk memilih semua pelatih India dan semua staf pendukung asal India, mengapa dia mengajukannya nama dari Ryan sepuluh Dochate dan Morne Morkel? Dia mendapatkan semua yang dia inginkan tetapi dia tidak mampu membuahkan hasil. Perbuatannya tidak sesuai perkataannya, makanya saya sebut dia munafik,” kata Tiwary.

Meski diberkati dengan staf pendukung pilihannya, Gambhir meraih hasil yang tak terlupakan sebagai pelatih tim India. Baik itu kekalahan seri ODI melawan Sri Lanka, ujian kandang melawan Selandia Baru atau kekalahan 1-3 terbaru melawan Australia di Trofi Perbatasan-Gavaskar.

Tiwary bahkan mempertanyakan penunjukan Gambhir sebagai pelatih kepala tim India, dengan mengatakan bahwa dia tidak memiliki banyak pengalaman sebagai pelatih, karena sejauh ini hanya bekerja sebagai mentor dalam karir IPL.

“Katakan kepada saya, sebelum dia menjadi pelatih di tim India, apakah dia memiliki pengalaman melatih di kriket kelas satu atau IPL atau di mana pun di dunia? Apakah dia melatih salah satu tim? Pendampingan dan pembinaan sama sekali berbeda. Di sinilah semua orang berbaur. Di sinilah penggemar ikut campur. Ketika Anda tidak punya pengalaman, bagaimana Anda ingin sukses, dan hasilnya ada untuk Anda? untuk dilihat semua orang,” kata Tiwary.

Topik yang disebutkan dalam artikel ini

Source link