File gambar Hardik Pandya.© AFP




Mantan pemilih BCCI dan Tim India MSK Prasad telah menyatakan keprihatinannya atas keputusan India untuk memilih Nitish Kumar Reddy dalam skuad untuk Piala Perbatasan-Gavaskar. Reddy hanya memainkan 21 pertandingan kelas satu hingga saat ini, dengan rata-rata hanya mencetak 21,45. Namun, setelah tampil mengesankan di IPL 2024 dan kemudian di India di T20I, Reddy dengan cepat dimasukkan ke dalam skuad Tes. Prasad telah memperingatkan India bahwa Reddy tidak boleh digunakan atau diharapkan tampil seperti Hardik Pandya, dan menyatakan keprihatinan atas kurangnya pengalamannya.

“Saya kira karena mereka memilihnya lebih awal, dan memberinya kesempatan. Mereka yakin dengan pukulannya dan dia bisa melakukan bowling 8-10 over seperti yang biasa dilakukan Hardik Pandya. Tapi dia bukan Hardik yang melakukan bowling pada 140. Dia hanya mangkuk dengan kecepatan 125 hingga 130kmph,’ kata MSK Prasad, berbicara kepada Star Sports.

“Saya hanya sedikit khawatir dengan pengalamannya di kriket bola merah karena dia belum cukup memainkan formatnya. Dia memang mencetak sekitar 25 gawang dalam beberapa musim domestik terakhir, tapi tetap saja, saya khawatir karena jenisnya. peran yang kami berikan kepada Hardik saat itu setelah Tes kriket apa pun yang dia mainkan,” tambah Prasad.

Prasad adalah Ketua Selektor antara tahun 2016 dan 2020, periode di mana Hardik diperkenalkan ke Tes kriket setelah tampil mengesankan terutama di kriket bola putih. Karir Tes Hardik hanya berlangsung 11 Tes, dan dia belum pernah memainkan permainan bola merah selama lebih dari enam tahun. Di fase ini, Hardik kerap terkendala cedera dan membutuhkan manajemen beban kerja.

Mungkin kekhawatiran yang sama yang dimiliki Prasad karena Reddy juga dimasukkan ke dalam uji kriket.

Meskipun Reddy memiliki 55 gawang kelas satu dalam 21 pertandingan dengan rata-rata bagus 26,01, jumlah pukulannya jauh dari kata cemerlang, hanya berhasil mencatatkan 708 kali lari dan satu abad.

Topik yang disebutkan dalam artikel ini