Gautam Gambhir pada konferensi pers© X (Twitter)


Bukan orang yang suka berbasa-basi, pelatih kepala India Gautama Gambhir nampaknya tiba di konferensi pers dengan suasana hati yang agresif pasca kekalahan tim di Sydney yang membuat Australia bisa menjuarai Border-Gavaskar Trophy. Usai pertandingan berakhir, pelatih kepala Gautam Gambhir tiba pada konferensi pers di Sydney Cricket Ground dan menjawab beberapa pertanyaan hangat dari para jurnalis. Pertanyaan tersebut salah satunya menyangkut masa depan para senior tim, termasuk sang kapten Rohit Sharma dan pasta jimat Virat Kohli.

Sementara Rohit melewatkan pertandingan ke-5 dan terakhir di Sydney karena performa buruknya, masa depan Kohli juga menjadi bahan perdebatan, karena performa buruknya. Ketika Gambhir ditanya tentang masa depannya di tim Tes India, dia menolak menunjukkan jalur yang jelas, dengan mengatakan itu semua tergantung pada “kelaparan” mereka.

“Saya tidak bisa mengomentari masa depan para pemain, itu terserah mereka. Mereka punya rasa lapar dan komitmen – saya harap mereka bisa melakukan apa pun untuk membawa kriket India maju.”

Gambhir juga menyatakan bahwa dia harus bersikap “adil” kepada semua orang di ruang ganti, apakah itu anggota skuad berpengalaman atau seseorang yang bahkan belum melakukan debut.

“Untuk menjaga ruang ganti tetap bahagia, saya harus jujur ​​dan adil kepada semua orang,” tambahnya, membahas perubahan yang akan dilakukan di masa depan.

Dilihat dari angkanya saja, Rohit dan Kohli bisa dibilang sudah tidak layak lagi menjadi anggota tim Tes India. Bukan hanya di Australia duo ini gagal, karena seri kandang India melawan Selandia Baru juga membuat mereka gagal.

Saat Rohit menghangatkan bangku cadangan di Sydney, dia muncul dalam sebuah wawancara dengan Star Sports di mana dia menjelaskan masa depannya. Meski rumor menyebutkan bahwa ia akan pensiun setelah Tes Sydney, Rohit menegaskan bahwa ia tidak akan pergi ke mana pun.

Misi Tes India berikutnya akan dilakukan dalam seri 5 pertandingan di Inggris. Para penyeleksi mempunyai tugas berat untuk memutuskan apakah para veteran seperti Kohli dan Rohit harus diberi kesempatan lebih panjang.

Topik yang disebutkan dalam artikel ini

Source link