Mumbai: Patokan ekuitas India, Sensex dan Nifty ditutup di zona hijau pada hari Selasa karena aksi beli besar-besaran terlihat di PSU Bank dan sektor media pada penutupan perdagangan.

Pada penutupan, Pelabuhan Adani muncul sebagai top gainer pada benchmark BSE, turun menjadi Rs 1.288,80, turun Rs 73,20 atau 6,02 persen.

Sensex berakhir pada 80,845.75, lebih tinggi sebesar 597.67 poin, atau 0.74 persen, sedangkan Nifty 50 berakhir pada 24,457.15, naik 181.10 poin, atau 0.75 persen.

Head, Advisory PL Capital, Vikram Kasat mengatakan: “Indeks ekuitas acuan India naik tipis pada hari Selasa, memperpanjang kenaikan beruntun mereka ke sesi ketiga berturut-turut, karena isyarat positif dari pasar Asia mengangkat sentimen investor.”

“Hasilnya terutama didorong oleh saham-saham logam dan mata uang, yang diperkirakan akan dipotong sebesar 25 basis poin dari Federal Reserve AS bulan ini, menyusul pembicaraan dovish dari para pejabat penting. Luasnya pasar tetap kuat, dengan saham-saham semakin menurun secara signifikan,” tambahnya .

Di pasar yang lebih luas, Nifty Midcap 100 berada di level 57,509, lebih tinggi sebesar 508,15 poin atau 0,89 persen, sedangkan Nifty SmallCap 100 berakhir pada 19,003.55, lebih tinggi sebesar 132,15 poin atau 0,83 persen.

Analis Teknis Senior Rupak, LKP Securities mengatakan: “Nifty menyaksikan hari bullish lainnya karena indeks bergerak di atas retracement 38,20 persen dari level penurunan sebelumnya dari 26,277 ke 23,263.”

Selain itu, indeks telah keluar dari masa konsolidasi pada grafik harian akhir-akhir ini, sehingga mengindikasikan adanya sentimen bullish, ujarnya.

Di sisi sektoral, Nifty PSU Bank, media, logam, energi, infra, PSE, komoditas, otomotif, IT dan jasa keuangan berakhir di zona hijau, sedangkan Nifty Pharma dan FMCG berakhir di zona merah.

Dalam portofolio Sensex, Adani Ports, NTPC, Axis Bank, SBI, L&T, UltraTech Cement, Tata Motors, dan HDFC Bank menjadi top gainer. Bharti Airtel, ITC, Asian Paints, Sun Pharma dan Kotak Mahindra Bank merupakan kelompok yang mengalami kerugian terbesar.

Source link