Lombok, VIVA – Beberapa warga negara Tiongkok digerebek Kantor Imigrasi Kelas I TPI Mataram di Lombok karena diduga menjual mutiara ilegal asal Tiongkok.
Baca juga:
Seorang asing digerebek di Lombok karena mengedarkan mutiara ilegal
Penggerebekan terjadi pada Senin (7 Oktober) di dua vila di Senggigi Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Mutiara tersebut diyakini berasal dari Tiongkok dan sengaja dijual kepada wisatawan yang berkunjung ke Lombok.
Baca juga:
Apakah Tiongkok menggunakan penelitian yang didanai AS untuk mengembangkan teknologi militer?
Yogi Febrian, kepala badan intelijen dan imigrasi, membenarkan penggerebekan tersebut tetapi mengatakan tidak ada rincian lebih lanjut yang dapat diberikan karena penyelidikan masih berlangsung.
Baca juga:
Senang! Indonesia Juara Piala Suhandinata 2024, Ini Kata Pemainnya
“Ya, penggerebekan terhadap warga China itu benar. “Kami masih dalam proses penyelidikan,” ujarnya.
Diketahui, penggerebekan tersebut dipicu oleh laporan dari Persatuan Pedagang Pengrajin Lombok yang semakin mengkhawatirkan adanya warga negara Tiongkok yang menjual mutiara secara ilegal.
Edi Gunarto, Wakil Ketua Asosiasi Pedagang Pengrajin Lombok, mengatakan awalnya mereka berharap pihak asing bisa bekerjasama untuk memasarkan produknya.
Namun meningkatnya jumlah warga Tiongkok yang menjual mutiara seolah-olah berasal dari Tiongkok menimbulkan kekhawatiran.
“Banyak pembeli mutiara dari Tiongkok yang dimanfaatkan asing untuk menjual mutiara non-Lombok.
Mereka biasanya adalah wisatawan yang membeli mutiara. “Pedagang Tiongkok mengambil keuntungan dari hal ini, tetapi hal ini diyakini melanggar aturan,” katanya.
Gunarto menambahkan: “Jika mereka bekerja sama dengan pedagang mutiara lokal, mungkin hal ini tidak akan terjadi.”
Meningkatnya penjualan mutiara ilegal dari Tiongkok disebut-sebut akan berdampak pada penjualan mutiara lokal, dan harga mutiara lokal turun 40 hingga 70 persen akibat masuknya mutiara asing.
Ia mengungkapkan, di Senggigi masih banyak tempat yang menjual mutiara China, namun menyerahkan penyelidikan ke pihak Imigrasi.
“Sebenarnya banyak titik yang menjual mutiara asal China dan tersebar di beberapa desa di Senggigi. Tapi semuanya sudah kami serahkan kepada pihak berwajib dan penegak hukum,” tutupnya.
Halaman berikutnya
Namun meningkatnya jumlah warga Tiongkok yang menjual mutiara seolah-olah berasal dari Tiongkok menimbulkan kekhawatiran.