Pemerintah Venezuela mengirimkan lebih dari 200 ton bahan bangunan ke Kuba setelah Badai Rafael.
Melalui akunnya di platform Threads, Rektor Republik, Yván Gil, menginformasikan pengiriman lebih dari 200 ton bahan konstruksi, sebagai tanda solidaritas, atas nama Presiden Nicolás Maduro.
Ia juga menggarisbawahi bahwa bahan bangunan tersebut juga mencakup bantuan “untuk rakyat Kuba”, yang baru-baru ini dilanda badai dan dua gempa bumi.
Badai dan gempa bumi di Kuba
Selama akhir pekan, Kuba sedang memulihkan diri dari pemadaman listrik total akibat berlalunya Badai Rafael di bagian barat negara itu. Hanya 19 hari sebelumnya, kerusakan pada pembangkit listrik termoelektrik telah menyebabkan Sistem Ketenagalistrikan Nasional (SEN) runtuh, menyebabkan pulau itu tanpa listrik selama lebih dari tiga hari.
Gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter tercatat pada hari Minggu di lepas pantai selatan Kuba, dekat kota Santiago, menurut ahli geologi AS. Meski gempa berkekuatan besar, tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan, sehingga memberikan bantuan kepada penduduk di wilayah tersebut.
Sementara itu, Survei Geologi Amerika Serikat menemukan gempa tersebut berada di kedalaman 14,2 kilometer di bawah laut, sekitar 22 mil di lepas pantai Bartolomé Masó, di provinsi Granma.
Selanjutnya, satu jam setelah pergerakan pertama, terjadi gempa susulan berkekuatan 6,8 SR. Menurut laporan Pusat Penelitian Seismologi Nasional (Cenais), gempa kedua ini terjadi di wilayah yang sama, 36 kilometer dari kotamadya Pilón.
Meskipun gempa melanda daerah seperti Holguín, Guantánamo dan Granma, sejauh ini tidak ada kerusakan atau korban jiwa yang dilaporkan. Namun, peristiwa ini terjadi dalam konteks yang sangat penting bagi negara Karibia, yang sedang mengalami krisis kemanusiaan yang serius.
Dengan informasi dari RRSS.
Kunjungi bagian kami Nasional
Tetap terinformasi di saluran kami ada apa, Telegram Ya YouTube