VIVA – Siapa bilang menjadi ayah dan ibu rumah tangga membuat kita terlihat lemah? Sebenarnya banyak hal positif yang bisa kita petik dari peran ini! Dalam masyarakat yang sering terjebak pada paham tradisional, peran ayah seringkali ditentukan oleh peramal. Namun, sekaranglah waktunya untuk mengubah perspektif tersebut!

Baca juga:

9 peluang bisnis menguntungkan di tahun 2024: keuntungan maksimal dengan modal kecil

Menjadi ayah yang tinggal di rumah bukan hanya tentang mengurus anak dan rumah, tetapi juga tentang tumbuh dewasa, membangun hubungan yang kuat, dan menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. Mari selami mengapa menjadi ayah rumah tangga itu baik dan mengapa kita tidak perlu merasa malu sama sekali!

Baca juga:

Menyenangkan, tapi berbahaya! Inilah pro dan kontra memposting aktivitas traveling di media sosial

1. Dukungan terhadap ibu

Ketika ayah bertanggung jawab membesarkan anak, maka beban ibu menjadi lebih ringan. Para ibu umumnya merasa stres dan seringkali tidak puas karena harus mengurus semuanya sendirian. Jadi, kalau ayah membantu, suasana di rumah akan lebih tenang dan nyaman. Ibu bisa lebih banyak beristirahat dan hal ini berdampak positif pada suasana hati keluarga.

Baca juga:

Wow, pekerjaan palsu berlimpah! Ini adalah metode yang menghasilkan Peringatan Otomatis Generasi Z

Ajak ibu mendiskusikan tugas sehari-hari yang perlu diselesaikan. Misalnya, mengerjakan tugas menyiapkan makan malam atau mencuci pakaian. Saat kamu melihat ayahmu membantu, ibumu akan merasa lebih dihargai dan stresnya berkurang.

2. Meningkatkan kesehatan mental

Ibu yang ayahnya membantu mereka cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik. Dengan berbagi tugas, Anda bisa mengurangi stres. Ibu yang bahagia juga lebih sabar dan berhati-hati terhadap anak-anaknya. Jadi kita dapat mengatakan bahwa keterlibatan ayah membuat semua orang lebih bahagia!

Luangkan waktu untuk berbicara dengan Ibu tentang bagaimana perasaannya sekarang setelah Ayah terlibat. Cobalah untuk menciptakan rutinitas yang menyenangkan bersama, seperti menenangkan diri setelah bayi tertidur, berbagi cerita, dan bersantai bersama.

3. Keamanan emosional anak

Anak yang dekat dengan ayahnya lebih sensitif secara emosional. Keterlibatan ayah dalam membesarkan anak memberikan rasa percaya diri pada anak. Mereka merasa didukung dan dilindungi sehingga berani menghadapi masalah.

Luangkan waktu untuk bermain dengan anak Anda secara teratur. Misalnya, luangkan waktu satu jam setiap sore untuk memainkan permainan kesukaan Anda agar anak merasa diperhatikan dan didukung dalam beraktivitas.

4. Pengalaman menyenangkan dan belajar

Ayah cenderung memiliki cara mengasuh anak yang menyenangkan dan penuh petualangan. Misalnya, orang tua bisa membiarkan anak bermain kotor, melempar atau mencoba hal baru dan lebih banyak lagi secara online. Hal ini membantu anak belajar menjadi berani dan mudah beradaptasi, dibandingkan dengan pendekatan ibu yang berhati-hati.

Rencanakan aktivitas luar ruangan yang menyenangkan, seperti berkemah di halaman belakang atau pergi ke taman untuk bermain. Biarkan anak-anak menjelajahi lingkungan dan belajar melalui pengalaman sambil tetap diawasi.

5. Hubungan yang kuat dengan anak

Ketika orang tua berpartisipasi aktif dalam aktivitas sehari-hari, seperti bermain atau belajar, ikatan emosional antara orang tua dan anak semakin kuat. Anak merasa lebih dekat dengan ayahnya sehingga memudahkannya berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Cobalah aktivitas yang melibatkan kontak dekat, seperti membaca buku bersama atau mengerjakan proyek seni. Hal ini tidak hanya mempererat hubungan, tetapi juga menciptakan kenangan indah yang akan dikenang oleh anak-anak.

6. Keseimbangan dalam mengasuh anak

Orang tua mempunyai pola asuh yang berbeda-beda dan hal ini penting untuk tumbuh kembang anak. Saat ibu bersikap overprotektif, ayah bisa menjadi penyeimbang agar anak mendapat pengalaman belajar dari kedua sisi. Keduanya memegang peranan yang tak tergantikan dalam kehidupan seorang anak.

Bicaralah dengan pasangan Anda tentang pendekatan Anda masing-masing dalam mengasuh anak. Cobalah untuk saling mendukung dalam keputusan mengasuh anak. Misalnya, ketika ibu lebih protektif, ayah bisa mendorong anak untuk mencoba hal baru dengan aman sehingga keduanya saling melengkapi.

Ayah terlibat aktif dalam membesarkan anak dan tidak hanya membantu ibu, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perkembangan emosi dan sosial anak. Jadi menjadi ayah yang tinggal di rumah adalah hal yang luar biasa dan tidak perlu malu!

Mengapa banyak lulusan yang menganggur? Alasan utama yang harus Anda ketahui!

Meski lulus dengan harapan mendapatkan pekerjaan, namun banyak lulusan perguruan tinggi yang kesulitan mendapatkan pekerjaan.

VIVA.co.id

7 Oktober 2024