Jakarta, LANGSUNG – Institute of Public Asset Management (LMAN) buka-bukaan soal pelaku Bajaj Bajuri Mat Solar yang tidak menerima ganti rugi atas tanahnya yang terdampak proyek tol Cinere-Serpong. Meskipun proyek tersebut telah selesai dan sedang digunakan.

Baca juga:

LMAN membeberkan status 310 aset yang dikelola sejak 2017

Direktur Pengadaan dan Pembiayaan Lahan LMAN Rustanto mengatakan, pelaksanaan anggaran pengadaan tanah tol Sinere-Serpong saat ini sudah mencapai 99,92 persen.

“Saya juga kebetulan baca berita dari Mbak Oneng, sebenarnya di data kita Serpong-Sinere, penyalurannya, pelaksanaan dananya sudah 99,92 persen, hampir selesai,” kata Rustanto dalam konferensi pers di kantor LMAN di Jakarta. Jakarta. . Senin, 7 Oktober 2024.

Baca juga:

LMAN mengalokasikan Rp 2,85 triliun untuk pembebasan lahan di IKN

Pengarahan media Lembaga Manajemen Aset Publik (LMAN).

Rustanto mengatakan, persoalan penjualan tanah ini sudah berlangsung sejak 2019. Oleh karena itu, negara masih menunggu masalah ini diselesaikan di pengadilan.

Baca juga:

Klarifikasi Kementerian Keuangan tentang peruntukan aset dinas tempat tinggal anggota DPR

“Jadi kalau transfernya tentu menunggu keputusan pengadilan. Nanti, sekali Keputusan pengadilan sudah terungkap, tentu akan dibayar – jelasnya.

Kabar tak terbayarnya ganti rugi lahan Mat Solar terdampak proyek Tol Cinere-Serpong diungkap Rieke Diah Pitaloka atau Oneng. Hal tersebut dibagikan Ong melalui Instagram @riekediahp pada Sabtu, 5 Oktober 2024.

“Saya kira sudah selesai dengan tanah #BangJuri yang digunakan pemerintah untuk tol Cinere-Serpong. Soalnya tolnya aktif, kenapa tanah Bang Juri belum dibayar sejak 2019?,” tulis Rieke.

Proyek Tol Getasi yang belum pernah dilirik investor kembali dilelang

Lembaga Manajemen Aset Publik (LMAN) akan membuka kembali ruas tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) yang selama ini gagal menarik investor setelah dua kali lelang.

img_title

VIVA.co.id

8 Oktober 2024