Seorang ayah dua anak yang pekerja keras mengalami luka permanen setelah dia diduga diserang di tempat kerja oleh preman bersenjatakan pedang.
Mohammed Panihani, 35, mengelola toko serba ada EzyMart di Swanston St Melbournedi CBD pada Jumat malam, ketika dua remaja bersenjata diduga masuk ke toko untuk meminta uang tunai dan rokok.
Ketika para pelanggan terkejut menyaksikannya, warga negara Yordania itu mencoba menangkis anak-anak itu dengan palu ketika mereka diduga mengayunkan pedang ke arahnya.
Bilah salah satu pedang menyayat tangan kiri Panhani sebelum tersangka penyerangnya melarikan diri dari tempat kejadian.
Panihani mengatakan dia merasa seperti akan mati ketika para penyusup masuk ke tokonya.
“Saat itu saya merasa sudah mati,” katanya Tujuh berita,
Itu terjadi dengan sangat cepat.’
“Aku tidak bisa bergerak… Aku bahkan tidak bisa menggerakkan lidahku.”
Mohammed Panihani terpaksa membela diri dengan palu saat diduga terjadi perampokan bersenjata
Ayah dua anak ini mengalami cedera permanen yang memerlukan perawatan selama 12 bulan
Pelanggan bergegas membantu Pak Panihani.
Salah satu dari mereka membungkus tangan Panihani yang terluka dengan kain dan menekan pergelangan tangannya untuk memperlambat pendarahan.
Yang lain membantunya tetap tenang dan duduk di pangkuannya agar dia tidak menggeliat kesakitan.
Pria berusia 35 tahun itu merasa ngeri saat akhirnya melihat kerusakan yang terjadi di tangannya.
“Saya melihat semuanya, seperti luka di luar, darahnya lho, ototnya,” ujarnya.
Dokter telah memberi tahu Panihani bahwa tangan kirinya memerlukan operasi berkelanjutan.
Diperlukan waktu 12 bulan sebelum saya dapat menggunakannya lagi.
Dugaan penyerangan yang keji itu membuat warga negara Yordania itu menggeliat di lantai dan mengeluarkan banyak darah
Ayah dua anak ini tiba di Australia dari Yordania enam bulan lalu untuk menyelesaikan gelar doktornya.
Dia mengirimkan semua uang yang dia simpan ke rumah untuk menghidupi keluarga mudanya.
Dua remaja berusia 18 tahun telah didakwa sehubungan dengan dugaan penyerangan tersebut.
Pemilik toko Mohammed Abualfoul telah meminta lebih banyak polisi untuk berpatroli di CBD Melbourne di tengah meningkatnya kejahatan pisau.
“Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak ingin bekerja sendirian, terutama pada shift malam,” ujarnya.