Rekaman liar menangkap momen sekelompok remaja ‘eshay’ berhadapan dengan mahasiswa internasional di luar sebuah jurusan Sidney universitas.

Anak-anak tersebut terlibat percakapan sengit dengan warga Tiongkok di luar kompleks perumahan pelajar di Ultimo, di wilayah tengah-barat kota.

Lima remaja terlihat terlibat pertengkaran sengit dengan siswa sebelum tiga remaja lainnya mengambil sepeda dan berjalan pergi, di a TikTok diterbitkan minggu ini.

Dua remaja tersebut tertinggal, sehingga salah satu pelajar internasional mengambil sebuah benda dari tanah dan melemparkannya ke arah anak-anak yang lebih muda.

Salah satu anak laki-laki melemparkan tinjunya ke depan wajahnya dan mulai melompat-lompat di trotoar sementara temannya menyemangati dia dari pinggir lapangan.

Dia melontarkan sumpah serapah sebelum menyerbu ke arah siswa tersebut, yang memberikan tendangan cepat ke perutnya, dengan cepat mengakhiri perselisihan.

Sekelompok remaja terlihat berteriak di belakang mereka saat menuju Darling Harbour dengan sepeda.

Warga Australia masih terpecah belah mengenai siapa yang harus disalahkan atas tawuran siang hari tersebut.

Para pemuda berhadapan dengan warga Tiongkok di luar kompleks perumahan pelajar di Ultimo, di bagian barat kota, dalam pandangan yang dibagikan awal pekan ini (foto)

Beberapa mengatakan siswa yang lebih tua harus keluar.

‘Bodoh sekali (siswa itu) tidak pergi. Sudah ada video mereka, jadi laporkan. Melawan mereka hanya demi egomu,” kata mereka.

‘Sejujurnya, pria itu bahkan tidak ingin berkelahi. Aku bisa melihatnya di matanya, saat dia pamer di depan teman-temannya,” yang lain menyetujui.

“Cobalah, anak-anak ada dimana-mana di Pantai Timur sekarang. Mengasuh anak pasti gagal,” tulis seorang komentator.

Banyak memberi label pada kelompok tersebut sebagai eshays, yang dikenal sebagai anggota subkultur pemuda tidak resmi yang berakar di Sydney Barat dan dunia grafiti.

“Eshay” dikenal karena ketertarikannya pada sepatu Nike TN, pakaian olahraga, dan kemeja polo.

Warga Australia juga melihat adanya peningkatan jumlah remaja atau “gangster yang ingin menjadi” yang mengunggah rekaman dugaan perkelahian dan penyerangan di media sosial.



Source link