Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa, Hasanuddin Vahid, optimistis target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto bisa tercapai secara maksimal.
Baca juga:
Pembukaan KRL Prabowo-Gibran Jabodetabek menjangkau 892.468 penumpang
“PKB sangat optimis. Karena? Karena tugas utama pemerintah kita adalah memberi makan seluruh rakyat. Tidak seorang pun boleh kelaparan. “Bangsa ini sangat ingin menjadi bangsa yang mandiri pangan,” ujarnya. Hasanuddin saat rapat di Gedung Nusantara, Komplek MPR/DPR RI Jakarta, Minggu 20 Oktober 2024.
Untuk meningkatkan implementasi program tersebut, kata dia, ada lima langkah yang harus dilakukan. Langkah pertama adalah mengumpulkan semua kekuatan yang memahami makanan.
Baca juga:
Anak buah Prabowo menegaskan, Budi Gunawan bukan calon menteri dari PDIP
Pidato pertama Presiden Prabowo Subianto setelah menjabat sebagai presiden
Langkah kedua yang harus diambil adalah mengembangkan undang-undang dan kebijakan yang melindungi dan mendukung segala sesuatu yang berkaitan dengan pangan.
Baca juga:
Wakil Presiden Republik Tajikistan meminta penundaan kenaikan pajak pertambahan nilai sebesar 12 persen pada tahun depan.
“Mulailah dari atas ke bawah. Tanpa ini, sulit,” katanya.
Langkah ketiga adalah memastikan tidak ada kebocoran dana anggaran.
Lalu, keempat, menjadikan petani Indonesia sebagai subyek pembangunan. “Masalah pembangunan pangan berarti prioritas harus diberikan kepada petani, nelayan, dan seluruh produsen pangan Indonesia,” ujarnya.
Deskripsi lahan pertanian.
Langkah terakhir adalah memperluas zona diversifikasi pangan di Indonesia.
Dalam pidato resmi pertamanya sebagai presiden kedelapan Republik Indonesia, Presiden Prabowo Subianto menegaskan tujuannya untuk mencapai swasembada pangan dalam waktu lima tahun.
“Saya belajar dengan spesialis yang membantu saya. Saya yakin dalam 4 atau 5 tahun kita akan punya makanan. Bahkan kita siap menjadi keranjang pangan dunia,” ujarnya.
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada Sidang Paripurna MPR RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Minggu.
Sebanyak 732 anggota RHM menyaksikan upacara pengambilan sumpah tersebut. Para pejabat nasional, pimpinan partai politik, dan perwakilan negara sahabat juga turut serta dalam sidang pleno Republik Armenia. (semut)
Halaman selanjutnya
Lalu, keempat, menjadikan petani Indonesia sebagai subyek pembangunan. “Masalah pembangunan pangan berarti prioritas harus diberikan kepada petani, nelayan, dan seluruh produsen pangan Indonesia,” ujarnya.