Qingdao, Viva – Wasit profesional asal Uni Emirat Arab (UEA), Omar Muhammad Ahmed Hassan Al-Ali, ditunjuk menjadi wasit pertandingan penting antara tim Indonesia melawan tim China pada laga keempat Grup C Piala Dunia 2026 . Kualifikasi Piala Asia wilayah Asia. di Stadion Sepak Bola Pemuda Qingdao.
Baca juga:
Tanggapan menarik dari suporter Indonesia saat wawancara dengan media Bahrain mengungkap penipuan wasit
Laga ini akan menjadi sorotan karena Indonesia bertekad meraih kemenangan usai bermain imbang kontroversial dengan Bahrain. Selanjutnya pertandingan tim Indonesia kembali dinilai oleh wasit asal Timur Tengah.
Omar Al-Ali bukanlah nama baru dalam dunia arbitrase di kawasan Asia. Ia sudah berpengalaman menjadi wasit pertandingan besar di Liga UEA, serta kompetisi bergengsi seperti Liga Champions AFC.
Baca juga:
Jadwal Kualifikasi Piala Dunia 2026: Indonesia – China
Karirnya sebagai wasit profesional dimulai pada 1 Januari 2018, saat ia menjadi wasit pertandingan antara Al-Qadsiya dan Al-Fateh SC. Sejak saat itu, ia dipercaya menjadi wasit pertandingan-pertandingan penting di berbagai turnamen regional.
Baca juga:
Paling Terkenal: Laga Bahrain Vs Indonesia Bisa Diulang, Pijat Gratis untuk Tunanetra di Peparnas 2024
Al-Ali juga bermain di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sebelumnya, ia memimpin pertandingan Grup C antara Australia dan Bahrain yang dimainkan pada 5 September 2024 di Stadion Robina.
Namun pada laga tersebut, keputusan Al-Ali dinilai kontroversial terutama oleh suporter Australia.
Salah satu yang menarik adalah ketika ia mengeluarkan pemain Australia Kusini Yengi pada menit ke-77 karena melakukan pelanggaran serius terhadap pemain Bahrain Saeed Baqir.
Keputusan tersebut menimbulkan kontroversi dan dikritik oleh Al-Ali yang menilai lebih menguntungkan tim Bahrain.
Kekhawatiran juga muncul di kalangan media Indonesia menjelang pertandingan melawan China.
Karena Al-Ali berasal dari Timur Tengah, sebagian pecinta sepak bola Indonesia khawatir wasit bisa mengambil keputusan yang merugikan timnas Garuda.
Kekhawatiran tersebut diperkuat setelah pengalaman pahit yang dialami Indonesia pada laga sebelumnya melawan Bahrain pada 10 Oktober 2024.
Pada laga yang digelar di Stadion Nasional Bahrain dan di bawah pengawasan wasit Oman Ahmad Abubakr Al-Kaf itu, Indonesia tak mampu meraih kemenangan setelah unggul 2-1 hingga menit akhir.
Namun gol penyeimbang Bahrain yang dicetak Mohammad Marhun pada menit ke-90+9 membuat skor akhir menjadi 2-2. Sempat terjadi kontroversi karena perpanjangan waktu hanya 6 menit, namun pertandingan berlangsung lebih dari 9 menit.
Tak lama kemudian, wasit Al Kaf langsung meniup peluit akhir dan membuat PSSI serta suporter Indonesia kecewa dengan berakhirnya pertandingan.
Keputusan yang dinilai merugikan pada laga melawan Bahrain itu menuai protes keras dari Indonesia.
PSSI berniat melayangkan surat protes resmi kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) atas dugaan ketidakadilan wasit.
Kekhawatiran akan kemungkinan terulangnya kejadian serupa pada laga melawan China kini semakin meluas di kalangan masyarakat Indonesia, apalagi wasitnya juga berasal dari Timur Tengah.
Meski demikian, laga melawan China dinilai masih menjadi peluang penting bagi Indonesia untuk memperbaiki posisi di Grup C.
Tim asuhan Shin Tae Yong masih berpeluang lolos ke babak selanjutnya, asalkan bisa memanfaatkan sisa pertandingan dengan hasil positif.
Dukungan penuh dari suporter diharapkan dapat membantu tim Garuda tampil maksimal di lapangan, meski ada kekhawatiran terhadap keputusan wasit.
Dengan segala dinamika tersebut, laga Indonesia kontra China akan menjadi laga yang penuh tekanan dan poin penting, baik dari segi teknis maupun wasit.
Halaman selanjutnya
Namun pada laga tersebut, keputusan Al-Ali dinilai kontroversial terutama oleh suporter Australia.