Jakarta, LANGSUNG – Redea Institute, sebelumnya dikenal sebagai HighScope Institute Indonesia, mengadakan Konferensi Internasional Pendidikan yang ke-14.
Baca juga:
Terungkap 15 siswa yang diduga korban penganiayaan guru SMKN di Jakarta Utara.
Mengusung tema “Ethical Leaders, Future Innovators: Uniting Community for the Future”, acara ini bertujuan untuk menjawab tantangan global yang kompleks dalam dunia pendidikan.
Konferensi ini menawarkan berbagai lokakarya dan seminar yang dirancang untuk para guru, kepala sekolah, dan profesional pendidikan lainnya dari anak usia dini hingga sekolah menengah atas.
Baca juga:
Guru SMK Jakarta Utara mengintimidasi puluhan siswanya, metodenya mengajari mereka bermain Angklung
Peserta diajak untuk merefleksikan dan memperdalam pembelajaran untuk menciptakan pemimpin masa depan yang beretika dan inovatif.
Baca juga:
Risma Janji Naikkan Anggaran Pendidikan Jatim 35%, Dewan Pendidikan: Sulit
Tema tahun ini menekankan pentingnya kepemimpinan etis yang mengharuskan pemimpin mengintegrasikan nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan keunggulan dalam pengambilan keputusan.
“Kepemimpinan etis lebih dari sekedar jabatan dan jabatan; “Itu adalah cara hidup: komitmen terhadap integritas, pemberdayaan, dan mendorong perubahan positif,” kata pendiri dan direktur Redea Institute Antarina SF Amir, dikutip dalam keterangan resmi, Rabu 9 Oktober 2024.
Ia juga menantang peserta untuk memikirkan bagaimana mereka, sebagai pendidik, dapat membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi warga global yang bertanggung jawab.
Konferensi ini dihadiri oleh para pakar ternama di bidang pendidikan, seperti Scott Barry Kaufman, seorang penulis dan peneliti terkemuka di bidang kecerdasan dan kreativitas, yang berbicara tentang bagaimana mengembangkan kreativitas dan kesadaran diri siswa.
Sesi lainnya, dipandu oleh Julie Wigton dan Ken Shelton, membahas dampak kecerdasan buatan terhadap pendidikan.
Acara tersebut juga diisi dengan sesi pertukaran dengan para guru dari sekolah-sekolah di jaringan Redea Institute yang memaparkan pengalaman dan strategi mereka dalam pendidikan generasi masa depan.
Halaman berikutnya
Beliau juga menantang peserta untuk memikirkan bagaimana mereka, sebagai pendidik, dapat membekali siswa dengan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi warga global yang bertanggung jawab.