Jakarta – Di Indonesia, minuman manis tinggi gula seperti minuman bersoda, minuman kemasan, dan teh manis menjadi pilihan populer di kalangan anak-anak. Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa konsumsi minuman tersebut secara berlebihan berdampak buruk bagi kesehatan anak. Kurangnya pemahaman mengenai dampak jangka panjang dari terlalu banyak gula membuat anak rentan terhadap gangguan kesehatan.

Baca juga:

Orang tua harus tahu: Ciri-ciri anemia pada anak yang sering terabaikan

Mengabaikan masalah ini bisa berakibat fatal. Minum minuman manis dapat menyebabkan kekurangan zat besi pada anak yang penting untuk perkembangan otak dan kesehatan fisiknya.

Zat besi berperan dalam produksi hemoglobin yang membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jika anak kekurangan zat besi, ia berisiko mengalami anemia yang menyebabkan kelelahan, sulit berkonsentrasi, dan berkurangnya kemampuan belajar.

Baca juga:

Tekanan Darah Ibu, Amel Carla Khawatir Punya Anak Rendah

Di Indonesia, berdasarkan Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi anemia pada anak mencapai 26,6 persen, hal ini menunjukkan banyak anak yang mengalami gangguan kesehatan serius akibat gizi buruk. Jika permasalahan tersebut tidak diatasi, potensi pendidikan dan perkembangan anak dapat terhambat dan berdampak pada kualitas hidupnya di masa depan.

Forum Kesehatan Indonesia (FKI) bersama Prof. Dr. Dr. Nila F Moeloek, SpM(K) – Direktur Eksekutif FKI mengatakan: “Anak yang menderita anemia rata-rata memiliki asupan protein yang lebih rendah dan asupan lemak yang lebih tinggi.”

Baca juga:

Anemia merupakan salah satu risiko lahir mati, sebaiknya ibu hamil menghemat zat besi dengan cara ini

Artinya, lanjut Profesor Nila, anak-anak yang kurang mengonsumsi protein (terutama protein hewani) terbukti menderita anemia. Oleh karena itu, temuan ini menunjukkan bahwa rekomendasi asupan protein (terutama protein hewani) efektif dalam mencegah anemia.

“Untuk mencegah anemia pada anak (tidak hanya pada ibu hamil dan menyusui), penting untuk memastikan konsumsi makanan kaya zat besi,” kata Profesor Nila.

Untuk melindungi kesehatan anak, sangat penting bagi orang tua untuk berhati-hati dalam memilih minuman yang dikonsumsi.

Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi konsumsi minuman manis dan meningkatkan asupan zat besi pada anak:

belajar tentang makanan

Ajari anak tentang pentingnya pola makan seimbang dan bahaya minuman manis. Dorong mereka untuk memilih makanan dan minuman sehat.

Pilih alternatif yang sehat

Gantikan minuman manis dengan pilihan yang lebih sehat seperti air putih, infused water, atau jus buah alami tanpa pemanis. Hal ini tidak hanya mengurangi asupan gula tetapi juga meningkatkan asupan nutrisi.

Baca label makanan

Ajari anak untuk memeriksa label nutrisi pada kemasan minuman. Pilihlah minuman yang rendah gula dan pastikan mengandung zat besi.

Buatlah minuman Anda sendiri

Libatkan anak dalam membuat minuman sehat di rumah, seperti smoothie dengan buah dan sayur segar. Ini bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk menikmati minuman sehat.

Konsultasikan dengan ahli gizi

Jika Anda mengkhawatirkan asupan nutrisi anak Anda, konsultasikan dengan ahli gizi. Mereka dapat memberikan panduan yang tepat mengenai kebutuhan nutrisi anak.

Dengan meningkatkan kesadaran tentang bahaya minuman tinggi gula dan menawarkan pilihan minuman sehat, kita dapat melindungi anak-anak dari risiko kekurangan zat besi dan masalah kesehatan lainnya. Memilih untuk tidak mengonsumsi minuman manis tidak hanya mendukung kesehatan fisik anak, tetapi juga mendukung perkembangan kognitifnya agar dapat belajar dan berkembang secara maksimal.

Halaman selanjutnya

Untuk melindungi kesehatan anak, sangat penting bagi orang tua untuk berhati-hati dalam memilih minuman yang dikonsumsi.