JAKARTA (Antara) – Wakil Presiden Majelis Konsultatif Rakyat (MPR) Eddy Soporno mendesak para pemimpin regional pelantikan baru -baru ini, termasuk gubernur, pemimpin distrik dan walikota, untuk berusaha untuk memenuhi hukum rakyat ke lingkungan yang sehat.

Dia mengatakan bahwa pemerintah pusat secara aktif bekerja untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan menggarisbawahi kebutuhan akan sinergi antara kebijakan lingkungan pusat dan regional untuk menghadapi dampak ini.

“Adalah kewajiban para pemimpin regional untuk melaksanakan mandat Konstitusi tahun 1945. Di antara poin -poin penting dan penting ada pemenuhan hak -hak rakyat di lingkungan yang sehat,” ia mengamati di sini pada hari Jumat.

Dia menekankan bahwa peningkatan tingkat polusi menunjukkan krisis iklim yang akan terjadi. Oleh karena itu, penting untuk mengimplementasikan strategi manajemen krisis simultan baik secara terpusat maupun regional.

Selain itu, ia mendesak para pemimpin regional untuk berkontribusi untuk mempercepat transisi ke sumber energi terbarukan ekologis.

Telah mengamati bahwa banyak daerah di negara ini memiliki potensi yang signifikan untuk energi terbarukan dan secara efektif harus mengeksploitasi potensi ini.

“Potensi energi terbarukan yang digunakan dengan benar, selain ekologis, juga akan menarik investasi yang menguntungkan secara ekonomi untuk daerah dan akan membuka peluang kerja baru,” ia mengamati.

Dalam hal ini, ia meyakinkan bahwa MPR terbuka untuk berkolaborasi dengan para pemimpin regional dalam pengembangan daerah dan dalam pemenuhan hak -hak masyarakat di lingkungan yang sehat.

Kamis sebelumnya, Presiden Prabowo Sub -sottoria secara resmi meresmikan 961 pemimpin regional pada saat yang sama dengan Istana Presiden, Jakarta, setelah pemilihan setempat tahun 2024.

Upacara Sumpah Massal melibatkan 33 gubernur, 33 wakil gubernur, 363 pemimpin distrik, 362 wakil bab distrik, 85 walikota dan 85 wakil walikota, menandai momen historis untuk Indonesia.

Penerjemah: Bagus Ahmad, Raka Adji
Penerbit: Rahmad Nasution
Hak Cipta © antara 2025

Source link