Presiden yang baru terpilih dari AMERIKA SERIKAT, Donald Trump telah menyatakan minatnya untuk memprivatisasi layanan pos negaranya karena lembaga federal tersebut mengalami kerugian jutaan dolar.
Keputusan Trump diambil setelah mengetahui kerugian finansial tahunan badan tersebut dan mengindikasikan bahwa pemerintah tidak seharusnya bertanggung jawab untuk mensubsidi Layanan Pos.
Perlu diingat bahwa Layanan Pos negara tersebut mengalami kerugian lebih dari $9.500 selama tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 30 September, yang berarti kerugian sebesar $6,5 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, privatisasi badan federal dapat berdampak pada sektor maritim, berdampak pada usaha kecil dan masyarakat pedesaan, serta berpotensi menghilangkan ratusan ribu lapangan kerja federal.
Demikian pula, entitas ini dapat memberikan dampak drastis pada sektor e-commerce, dimana perusahaan seperti Amazon bergantung pada Layanan Pos untuk pengiriman “last mile” antara pusat pemenuhannya dan rumah atau bisnis pelanggan.
Donald Trump, yang akan menjabat pada Januari mendatang, telah lama memiliki hubungan yang tegang dengan Layanan Pos. Pada pemerintahan pertamanya, pada masa-masa awal pandemi, dia menyebut badan tersebut sebagai “lelucon” dan mengatakan dia tidak akan mengeluarkan pinjaman stimulus kecuali jika harga paketnya dinaikkan empat kali lipat.
Dengan informasi dari Pos New York
Kunjungi bagian kami: Internasional
Tetap terinformasi di saluran kami ada apa, Telegram Ya YouTube