Jakarta, CNN Indonesia –
Kepala Polisi Nasional Listyo umum Sigit Prabowo akhirnya diundang Silabus Banda Dia menjadi Duta Polisi Nasional karena melakukan kritik dan koreksi Korps Bhayangkara.
Tawaran itu disampaikan langsung oleh Kepala Kepolisian Nasional Kepolisian Nasional setelah sebelumnya Sukatani Band memuat alasan kepada Kepolisian Nasional sehubungan dengan lagu pembayaran berbayar dan membatalkan lagu di semua platform.
“Jika band Sukatani dengan senang hati membuat hakim atau duta besar band untuk Kepolisian Nasional terus membangun kritik atas koreksi dan peningkatan lembaga dan juga konsep evaluasi berkelanjutan dari perilaku polisi nasional yang masih menyimpang “,” Katanya kepada wartawan pada hari Minggu (24/2).
PENGUMUMAN
Gulir untuk melanjutkan konten
Sigit menekankan bahwa saat ini Korps Bhayangkara terus membaik dan tidak menjadi antriter. Telah dipastikan bahwa semua stafnya diterima dan terbuka dengan berbagai saran dan input.
“Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk terus meningkatkan dalam organisasi adaptif untuk menerima koreksi untuk menjadi organisasi modern yang terus membuat perubahan dan perbaikan menjadi lebih baik,” katanya.
Dia menambahkan bahwa polisi nasional tidak pernah melarang atau membungkam siapa pun yang menyalurkan hak untuk kebebasan berekspresi. Alasannya, katanya, penting sebagai bahan refleksi untuk membangun polisi nasional dengan cara yang lebih baik dan semakin dicintai oleh masyarakat.
“Untuk kritik AS, polisi nasional adalah bentuk cinta publik untuk pembentukan polisi nasional,” pungkasnya.
Sebelumnya, band Sukatani menjadi sorotan setelah kontroversi “gaji gaji”. Dua stafnya mengunggah video alasan untuk pembentukan polisi nasional di akun media sosial Sukatani (2/20) untuk membuat publik ramai.
Dalam video permintaan maaf, kedua staf menunjukkan sosok asli mereka yang selalu disembunyikan.
Minta maaf kepada staf Sukatani untuk Polisi Nasional dan mundur dari sebuah lagu yang berjudul “Pay Pay” membuat kecurigaan bahwa ada upaya intimidasi yang dialami oleh band.
Teks -teks “gaji gaji” berisi kritik terhadap polisi nasional, yaitu semua masalah, jika Anda ingin lari tanpa hambatan, mereka harus membayar polisi.
Setelah kasus ini, Divisi Propam Polri mengintervensi dan memeriksa enam anggota Petunjuk Detektif Siber dari Polisi Pusat Java Regional yang terkait dengan dugaan intimidasi band Sukatani.
(Dari/tfq)