Naiknya Donald Trump ke kursi kepresidenan telah menimbulkan serangkaian hal yang tidak diketahui. Salah satunya berdasarkan apa yang akan menimpa konsumen dan pengusaha yang dihadapkan pada kemungkinan kenaikan tarif impor hingga 60%, terutama yang berasal dari Tiongkok.
Philip Daniele, CEO AutoZone, menyatakan keprihatinannya tentang bagaimana kenaikan tarif ini dapat diteruskan langsung ke konsumen. Perusahaan yang sangat bergantung pada produk impor akan terpaksa menyesuaikan harga, sehingga mempengaruhi akses terhadap barang-barang penting.
Federasi Ritel Nasional juga memperingatkan bahwa kenaikan ini akan mencerminkan pajak langsung terhadap keluarga Amerika, yang dapat memperburuk situasi ekonomi banyak keluarga.
Tindakan tersebut, yang merupakan bagian dari agenda ekonominya, dapat berdampak signifikan terhadap biaya hidup keluarga Amerika.
Strategi perusahaan dalam menghadapi pergantian pemerintahan
Meskipun penyesuaian tarif ini belum dilaksanakan, beberapa perusahaan telah mengambil langkah proaktif untuk memitigasi dampak keuangan. Steve Madden, yang terkenal dengan pakaian dan aksesorisnya, sedang mempertimbangkan untuk memindahkan produksinya ke negara-negara seperti Vietnam, Kamboja, dan Meksiko, karena 70% produknya saat ini berasal dari Tiongkok.
Sementara itu, Stanley Black & Decker sedang merencanakan manufaktur lokal sebagai strategi untuk menghindari biaya tambahan dari pengiriman internasional, sementara Tim Boyle, CEO Columbia Sportswear, telah menyatakan keprihatinannya tentang bagaimana perubahan ini akan mempengaruhi ketersediaan dan harga sepatu yang dibuat di luar negeri.
Dollar Tree, salah satu jaringan ritel terbesar dan terpopuler di Amerika Serikat, termasuk di antara perusahaan yang mungkin terkena dampak parah karena ketergantungannya pada produk yang diimpor dari Tiongkok.
Dengan informasi dari La Opinion
Kunjungi bagian kami Internasional
Tetap terinformasi di saluran kami ada apa, Telegram Ya YouTube