Jakarta (Antara) – Menteri Silvikultur Indonesia, Raja Juli Antoni dan Menteri Lingkungan dan Lingkungan Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen, berbagi pendapat bahwa upaya untuk melindungi hutan dapat maju di samping pembangunan ekonomi dan pertumbuhan.

Dalam deklarasi tertulis yang dikeluarkan pada hari Jumat, Antoni mengatakan bahwa pengembangan dan perlindungan hutan saling berhubungan dan harus maju secara bersamaan.

“Pada dasarnya, pembangunan tidak boleh berhenti, sementara pada saat yang sama, hutan harus berkembang dan kesejahteraan orang harus dijamin. Pilar -pilar ini saling berhubungan dan tidak boleh dipisahkan dalam upaya mencapai ketahanan makanan,” katanya.

Sementara itu, Eriksen mengatakan bahwa komunitas global dapat belajar dari Indesseia, yang telah menunjukkan bagaimana perlindungan hutan dapat hidup berdampingan dengan pertumbuhan ekonomi melalui program hutan yang efektif.

“Anda telah menunjukkan kepada dunia bahwa kebijakan hutan dapat selaras dengan peluang baru dalam ekonomi global dan menciptakan lapangan kerja baru bagi orang -orang,” kata Eriksen kepada rekannya di Indonesia.

Dengan menyoroti kerja sama sepuluh tahun antara Indonesia dan Norwegia di sektor kehutanan, Eriksen menyatakan kebanggaan dalam melanjutkan kemitraan dengan Kementerian Kehutanan Indonesia.

“Kami bangga dengan kemitraan ini. Saya percaya bahwa kolaborasi kami dibangun tidak hanya di atas ambisi bersama kami yang tinggi, tetapi juga untuk saling menghormati dan komitmen,” katanya.

Eriksen menggarisbawahi pentingnya terus berkolaborasi dengan Indonesia di sektor kehutanan, yang menyatakan bahwa itu adalah langkah maju yang tepat.

“Saya pikir kerja sama kita akan menjadi lebih kuat di masa depan,” tambahnya.

Berita terkait: Indonesia, Norwegia meluncurkan fase keempat dari pengurangan emisi dalam pengurangan
Berita terkait: Indonesia, Norwegia untuk memperkuat kerja sama dalam perlindungan hutan

Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira, Nabil Ihsan
Penerbit: Anton Santoso
Hak Cipta © antara 2025

Source link