JAKARTA (Antara) – Wakil Menteri Komunikasi dan Urusan Digital Nezar Patria menekankan perlunya mengadopsi praktik yang baik untuk mendorong etika dalam pengembangan dan penggunaan kecerdasan buatan (AI).

Etika kecerdasan buatan tidak hanya membantu untuk menjamin bahwa pengembangan dan penggunaan AI manfaat dari masyarakat, tetapi juga mencegah risiko negatif yang terkait dengan teknologi ini.

“Perbaikan baru -baru ini dicatat, dengan sekitar 80 % dari perusahaan yang menggunakan IA dengan semacam pedoman etika dalam pengembangan AI”, mengamati Nezar di Summit Tech & Telco 2025, yang secara praktis bergabung pada hari Jumat (Februari 20).

Wakil Menteri menekankan bahwa sistem kecerdasan buatan harus transparan dan bertanggung jawab, memungkinkan masyarakat untuk memahami mereka dan mempercayai pedoman etika AI.

Selain itu, IA harus bebas dari distorsi berbahaya dan penggunaannya harus inklusif tanpa diskriminasi apa pun.

“Kita juga harus memperhatikan perlindungan data pengguna dengan prosedur yang jelas. Pengembang kecerdasan buatan diharapkan memberikan panduan atau kesadaran pengguna tentang data pribadi mereka yang dapat digunakan dalam pengembangan AI “, jelas Nezar.

Dia juga menggarisbawahi perlunya mekanisme pemantauan yang jelas dalam teknologi AI, misalnya di sektor -sektor yang dianggap penting, seperti kesehatan.

Menurut Nezar, penggunaan AI di sektor kesehatan harus dipantau lebih ketat dalam hal layanan sektoral dan keuangan.

Dia mengatakan bahwa sistem kecerdasan buatan juga harus dirancang untuk mendukung kebutuhan manusia daripada merusak nilai -nilai manusia.

“Indonesia menginginkan kecerdasan buatan yang etis, benar dan bertanggung jawab,” pungkasnya.

Berita terkait: Indonesia Eye Eye Dentited Regulasi Nasional tentang Kecerdasan Buatan

Berita terkait: Kebutuhan 3p untuk menjamin aplikasi etika kecerdasan buatan: Wakil Menteri

Berita terkait: Indonesia untuk mengatur kecerdasan buatan, menyeimbangkan inovasi dan etika

Penerjemah: Muhammad Mohon Nuril Termasuk, Flyers Sebenarnya
Penerbit: Primayanti
Hak Cipta © antara 2025

Source link