Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Varjiyo menyatakan Indonesia merupakan negara yang paling banyak menerbitkan sukuk di dunia. Menurutnya, sukuk sangat diperlukan untuk pengembangan sektor keuangan syariah di Indonesia.
Baca juga:
Boss Boss Mandir menawarkan suku bunga pinjaman yang sesuai dengan pedoman kebijakan BI dan Federal Reserve
Pengumuman tersebut disampaikan Perry pada Festival Ekonomi Syariah Indonesia (ISEF) bertema BI, IILM, IFSB High Level Joint Seminar dan Investor Forum.
“Indonesia adalah penerbit sukuk terbesar kami, mungkin sekitar $5 miliar. Kedua Islamic Development Bank dan lain-lain,” kata Perry di JCC Senayan, Jakarta, Kamis 30 Oktober 2024.
Baca juga:
OJK terbitkan 3 pedoman produk perbankan syariah, berikut ketentuannya
Perry mengatakan perlunya peningkatan penerbitan sukuk di Indonesia. Sebab, ia meyakini keberadaan sukuk penting bagi perkembangan sektor keuangan syariah di Indonesia.
Baca juga:
Bos BCA Proyeksikan BI Pangkas Suku Bunga Acuan sebesar 25 bp
“Kita perlu lebih karena tanpa sukuk, bagaimana kita bisa mengembangkan sektor keuangan syariah? Karena sukuknya sudah mapan, produknya pun sudah ada. Kita perlu belajar bagaimana menerapkan tuntutan ini, mendidik mereka dan membantu mereka menerbitkan sukuk,” katanya. pepatah. pepatah
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio
Namun Perry mengatakan pihaknya tidak bisa menerbitkan instrumen sukuk lagi karena sukuk aslinya tidak ada.
“Kita punya kekuatan untuk melakukan digitalisasi, tapi produknya tidak ada,” ujarnya.
Halaman selanjutnya
Namun Perry mengatakan pihaknya tidak bisa menerbitkan instrumen sukuk lagi karena sukuk aslinya tidak ada.