VIVA – Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) mengumumkan tawaran kejutan untuk Indonesia. Mereka memohon kepada AFC dan FIFA untuk tidak memainkan pertandingan melawan tim Indonesia di Jakarta.
Baca juga:
Hasil Survei: Olahraga bisa menjadi perekat masyarakat Indonesia dan harapan terbaiknya di Piala Dunia
Usai menjamu Garuda pada Kamis 10 Oktober 2024, Bahrain dijadwalkan melakoni laga tandang melawan Indonesia pada 25 Maret 2025.
Laga Indonesia kontra Bahrain rencananya akan digelar di Jakarta. Namun BFA menyatakan mereka menolak melakukan perjalanan ke Jakarta karena alasan keamanan.
Baca juga:
Rafael Struik debut bersama Brisbane Roar, penyerang timnas Indonesia itu bermain 22 menit namun…
Permintaan tersebut dilontarkan BFA karena khawatir dengan keselamatan para pemainnya yang terkena perang psikologis oleh netizen Indonesia.
“Federasi akan meminta AFC untuk memindahkan pertandingan dari Indonesia untuk menjamin keselamatan timnas Bahrain yang menjadi prioritas utama,” demikian bunyi keterangan resmi Bahrain.
Baca juga:
Pengunduran diri Shin Tae-yong mengejutkan, media Vietnam menyebut pelatih Korea melakukan keajaiban
Jawablah. PSSI melalui Arya Sinulina selaku anggota Komite Eksekutif (Exco) menyatakan pertandingan melawan Bahrain tetap berjalan sesuai rencana semula, yakni di Indonesia. PSSI juga menegaskan menjamin keamanan kelompok Bahrain.
Jika menolak bermain di Indonesia, tim Bahrain bisa terkena sanksi berat dari FIFA bahkan dilarang mengikuti kualifikasi Piala Dunia 2026 kawasan Asia.
Sesuai Peraturan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Nomor 5 ayat 2, asosiasi mana pun yang tidak menghadiri pertandingan setelah selesainya pertandingan kualifikasi harus membayar denda sebesar 40.000 franc Swiss atau Rp714,8 juta.
Denda ini bisa bertambah sesuai pasal 1 Kode Disiplin FIFA yang menyebutkan setiap asosiasi akan mendapat denda sebesar 10.000 franc Swiss atau Rp 178,7 juta.
Selain itu, Bahrain juga bisa didiskualifikasi. Misalnya, dua tim diusir dari negaranya karena menolak bermain.
Klub India “Mohun Bagan” tersingkir dari Liga Champions Asia 2024-2025. Mohun Bagan menolak bermain di Iran karena situasi di negara itu tidak mendukung.
Mohun Baghan dijadwalkan mengunjungi markas klub Iran Tractor SC hanya sehari setelah Iran menembakkan puluhan rudal ke Israel.
Selain Mohun Bagan, ada juga tim Indonesia yang tersingkir dari kualifikasi Piala Dunia 1958 kawasan Asia Afrika karena menolak bermain di Israel.
PSSI telah menekan FIFA karena alasan politik untuk bermain di tempat netral. Namun hasilnya tidak sesuai harapan. Israel menolak bermain di tempat netral selama pertandingan mereka.
Tak bisa mencapai kata sepakat, FIFA akhirnya menarik tim Indonesia dari babak kedua kualifikasi Piala Dunia 1958 kawasan Asia-Afrika. Tidak sampai disitu saja: FIFA juga mendenda PSSI sebesar 5.000 franc.
Halaman selanjutnya
Sesuai Peraturan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Nomor 5 ayat 2, asosiasi mana pun yang tidak menghadiri pertandingan setelah selesainya pertandingan kualifikasi harus membayar denda sebesar 40.000 franc Swiss atau Rp714,8 juta.