Berlangganan saluran kami

Penyesalan kronis adalah pola berpikir dan komunikasi yang ditandai dengan keluhan terus-menerus terhadap berbagai situasi, masalah, atau pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali mereka yang mempraktekkannya tidak mencari solusi konkrit, namun malah fokus pada ekspresi ketidakpuasan yang berulang.

Perilaku ini mungkin merupakan cara untuk mengatasi stres, mendapatkan perhatian, atau memvalidasi emosi negatif, namun dalam jangka panjang dapat menyebabkan kelelahan emosional dan memengaruhi hubungan interpersonal.

Penyesalan kronis dibedakan dari keluhan yang spesifik atau konstruktif. Meskipun pengaduan yang terjadi satu kali saja mempunyai tujuan tertentu, seperti melaporkan masalah tertentu yang harus diselesaikan, pengaduan kronis tidak memiliki tujuan yang jelas. Kebiasaan ini bisa menjadi lingkaran setan, memperkuat pikiran negatif dan mempersulit persepsi aspek atau solusi positif.

Bagaimana kita tahu kalau kita menggunakannya?

1. Frekuensi pengaduan: Jika Anda memperhatikan bahwa sebagian besar percakapan Anda berkisar pada keluhan atau komentar negatif, Anda mungkin mengalami penyesalan yang kronis.

2. Fokus pada permasalahan: Pertimbangkan apakah Anda cenderung lebih fokus pada masalah daripada solusi. Orang yang memiliki penyesalan kronis cenderung tetap terjebak dalam masalahnya dibandingkan mencari alternatif lain.

3. Dampak pada hubungan Anda: Lihat bagaimana reaksi orang-orang di sekitar Anda. Jika Anda memperhatikan bahwa teman, keluarga, atau kolega cenderung menarik diri atau menunjukkan tanda-tanda frustrasi, ini bisa menjadi indikasi bahwa keluhan Anda yang terus-menerus berdampak pada mereka.

4. Keadaan emosional: Penyesalan kronis sering kali disertai perasaan frustrasi, marah, atau putus asa yang terus-menerus.

Apa yang harus dilakukan jika Anda mengenali pola ini?

Menyadari adalah langkah pertama. Latihlah rasa syukur, identifikasi solusi daripada masalah, dan carilah dukungan emosional jika Anda merasa perlu mengubah perspektif Anda. Berbicara dengan profesional, seperti terapis, juga dapat sangat membantu dalam menghentikan kebiasaan ini dan mengembangkan pandangan hidup yang lebih positif.

Kunjungi bagian kami Variasi

Tetap terinformasi di saluran kami

Dari ada apa, Telegram Ya YouTube

Source link