Tentara paramiliter Rusia menjadi sasaran dan dibunuh secara acak tentara Korea Utara Menurut pejabat Ukraina, dalam baku tembak baru-baru ini.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Sabtu, Badan Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) menjelaskan cara melakukan hal ini Republik Demokratik Rakyat Korea Pasukan (DPRK) baru-baru ini membantu pasukan Rusia di wilayah Kursk yang saat ini diduduki pasukan Ukraina. Pejabat Ukraina memperkirakan sekitar 11.000 personel DPRK ditempatkan di Rusia.
“Negara agresor Rusia telah mulai menggunakan pasukan DPRK dalam operasi ofensif di wilayah Kursk, khususnya sebagai bagian dari unit angkatan laut dan udara Angkatan Bersenjata Rusia,” kata laporan itu.
“Pasukan Korea Utara menderita kerugian sanitasi dan tidak dapat diperbaiki lagi akibat serangan tembakan yang berhasil dilakukan oleh pasukan keamanan dan pertahanan Ukraina,” tambah DIU. “Khususnya di salah satu posisi di kawasan Kursk, tentara DPRK secara efektif menjadi sasaran drone FPV.
DIU mencatat bahwa insiden baru-baru ini mengenai kendala bahasa antara pasukan Rusia dan Korea Utara pada akhirnya mengakibatkan kematian delapan tentara dari unit pasukan khusus Akhmat, sebuah kelompok militan di Chechnya.
“Saat menggunakan militer DPRK di medan perang, kendala bahasa masih menjadi masalah dalam kontrol dan koordinasi,” kata pernyataan itu.
SINYAL NOTRE DAME PENDEK AMERIKA DAN BARAT yang penuh kemenangan telah kembali
“Sebagai akibat dari masalah ini, tentara Korea Utara melepaskan ‘tembakan ramah’ ke kendaraan batalion Achmat,” tambah DIU. – Akibatnya, mereka membunuh delapan tentara Kadyrov.
Perkembangan terakhir dalam perang Rusia-Ukraina ini terjadi seiring kemajuan militer Rusia meretas jaringan listrik Ukraina, memanfaatkan kondisi beku untuk mendatangkan malapetaka pada perusahaan listrik terbesar di negara ini.
KLIK DI SINI UNTUK PROGRAM BERITA FOX
Pasukan Rusia meluncurkan hampir 100 rudal, termasuk rudal jelajah, dan 200 drone di Ukraina barat pada hari Jumat dalam salah satu serangan massal terbesar yang pernah terjadi terhadap jaringan listrik Ukraina. menurut Kyiv Independen.
Caitlin McFall dari Fox News Digital berkontribusi pada laporan ini.