A Petugas polisi daerah Chicago meninggal setelah ditembak ketika menanggapi “panggilan yang melibatkan penjahat bersenjata” terlihat meninggalkan bank, kata pihak berwenang.
Pembunuhan Detektif Polisi Oak Park Alan Reddin, 40, pada hari Jumat “menandai kematian pertama saat bertugas di Departemen Kepolisian Oak Park sejak 1938,” kata desa tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Departemen kepolisian kami, kami sedang terluka saat ini,” kata Kepala Polisi Oak Park Shatonya Johnson pada konferensi pers hari Jumat.. “Saya terluka. Keluarganya terluka.”
Menurut Johnson, Reddins, yang bergabung dengan departemen tersebut pada tahun 2019, adalah salah satu dari beberapa petugas yang ditemui tersangka saat meninggalkan lokasi bank Chase. Ketika polisi meminta tersangka untuk menunjukkan tangannya, dia diduga mengeluarkan pistol dan menembak ke arah Reddins.
“Pada pukul 09:36, Departemen Pemadam Kebakaran Oak Park menanggapi laporan tembakan yang dilakukan di blok 800 Lake Street di Oak Park. Setibanya di sana, petugas pemadam kebakaran/paramedis mengetahui bahwa Petugas Polisi Oak Park Reddin telah ditembak di sisi kiri Dia diangkut ke Pusat Medis Universitas Loyola dan meninggal karena luka-lukanya sekitar pukul 10.10 pagi,” kata The Village of Oak Park.
“Pelanggar tertembak di kaki,” tambahnya. “Dia ditahan dan dirawat di Loyola dalam kondisi stabil.”
WALIKOTA DEMOKRASI TERBUNUH DI PEMAKAMAN PETUGAS POLISI
Johnson menggambarkan Reddins sebagai “ayah yang berbakti” yang kini meninggalkan putra, ibu, dan saudara kandungnya yang berusia 19 tahun.
Dia juga menyebut Reddins sebagai “pemimpin alami” yang menyelesaikan kasus-kasus penting sebagai detektif.
“Saya pikir dia akan menjadi petugas pelatihan lapangan yang fenomenal juga, dan saya sangat menantikan dia menjadi seorang sersan,” tambah Johnson.
KLIK DI SINI UNTUK PROGRAM BERITA FOX
Desa Oak Park mengatakan pihaknya “menyampaikan simpati terdalamnya kepada keluarga Detektif Reddins, teman dan kolega di Departemen Kepolisian Oak Park dan komunitas penegak hukum yang lebih luas saat mereka memproses kesedihan yang disebabkan oleh tindakan kekerasan yang tidak masuk akal ini.”