Jakarta – Secara umum, kartu grafis seperti lini RTX dari Nvidia lebih dikenal untuk keperluan senang-senang, yaitu bermain game.

Padahal menurut Nvidia, lini GPU RTX ini juga diperlukan untuk aktivitas belajar. Terutama untuk mahasiswa yang mempelajari bidang ilmu STEM, science, technology, engineering, dan mathematics.

Untuk para mahasiswa yang kuliah di bidang tersebut, ada sejumlah aplikasi berat yang dipakai untuk keperluan belajar. Menurut Nvidia, banyak dari aplikasi tersebut mendukung pemakaian GPU accelerator agar proses kerjanya lebih efisien dan tentunya lebih cepat.

Misalnya untuk mahasiswa teknik yang bergelut dengan aplikasi 3D rendering, atau mahasiswa ilmu komputer yang perlu memproses data analitik berukuran besar, juga model machine learning untuk computer vision, natural language processing, dan lainnya.

Nah, menurut Adrian Lesmono, Country Consumer Business Lead Indonesia Nvidia, untuk menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut biasanya diperlukan komputer dengan komputasi yang tinggi.

“Biasanya butuh komputer yang harganya ratusan juta rupiah yang ada di laboratorium komputer,” jelas Adrian dalam jumpa pers virtual, Senin (19/9/2022).

Namun dengan kehadiran GPU RTX dari Nvidia, menurut Adrian, para mahasiswa bisa melakukannya menggunakan laptop pribadi. Berikut adalah beberapa aplikasi STEM yang bisa diakselerasi menggunakan GPU Nvidia:

-Ansys Discovery

-Autodesk Revit

-Blender

-Creo

-Solidworks

-Matlab

-TensorFlow

-Windows ML

-Unreal Engine

Selain itu, GPU Nvidia pun mendukung kegiatan untuk pembuatan konten, misalnya konten video. Di mana proses rendering video di beberapa software pengolah video pun mendukung akselerasi lewat GPU.

Jadi menurut Adrian, laptop ataupun PC yang menggunakan GPU diskrit dari Nvidia ini bakal punya banyak fungsi, selain tentunya untuk bermain game, bisa juga untuk membuat konten dan juga keperluan belajar ilmu di ranah STEM.