SOFIA, Bulgaria — Sekretaris Jenderal NATO mengunjungi tempat pelatihan militer di Bulgaria pada hari Kamis untuk memeriksa aktivitas unit multinasional yang dibentuk sebagai tanggapan terhadap invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022.
Mark Rutte mengatakan kepada wartawan bahwa penting untuk memastikan bahwa Aliansi terus memberikan bantuan militer, pelatihan dan nasihat kepada Ukraina sehingga “suatu hari Ukraina akan cukup kuat untuk memulai perundingan damai dan mereka akan berada dalam posisi yang kuat”.
Pasukan gabungan yang bermarkas di Bulgaria terdiri dari 1.200 hingga 1.300 tentara dibentuk sebagai bagian dari komitmen NATO untuk memperkuat sayap tenggaranya melawan potensi ancaman Rusia. Setengah dari pasukan tersebut berasal dari Italia, sedangkan sisanya berasal dari Amerika Serikat, Albania, Bulgaria, Kroasia, Yunani, Montenegro, Makedonia Utara, dan Turki.
Unit ini diperkirakan pada akhirnya akan berkembang menjadi brigade berkekuatan 5.000 orang.
“Kelompok multinasional ini bertujuan untuk berkembang menjadi sebuah brigade yang akan mendukung keamanan NATO di sisi timur dan mengirimkan pesan yang jelas bahwa kami siap membela negara kami bersama-sama,” kata Rutte kepada wartawan.
NATO juga telah mengirimkan kelompok tempur multinasional tambahan ke anggota aliansi Rumania, Hongaria, Bulgaria, dan Slovakia mulai tahun 2022.
Rutte didampingi oleh Menteri Luar Negeri dan Pertahanan Bulgaria Ivan Kondov dan Atan Zapryanov di pangkalan militer di Novo Selo, Bulgaria timur.
Dia meminta semua sekutu NATO untuk mengeluarkan lebih banyak uang untuk pertahanan dan meningkatkan produksi militer.