Setidaknya 30 warga Palestina tewas, termasuk 13 anak-anak, setelah Israel mengebom sebuah bangunan yang menampung pengungsi di kamp pengungsi Jabalia, seiring dengan peringatan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengenai “kelaparan” di Gaza utara setelah lebih dari satu tahun. bulan pemboman dan pengepungan militer.

Pengeboman terhadap rumah keluarga Alloush, yang dipenuhi warga dan pengungsi, mengakibatkan “kehancuran total” pada bangunan tersebut, kantor berita Wafa melaporkan pada hari Minggu. Korban luka sedang dipindahkan ke Rumah Sakit Baptist, tambahnya.

Para saksi mata mengatakan gedung bertingkat itu hancur akibat serangan itu, dan masih banyak orang yang terjebak di bawah reruntuhan.

Hani Mahmoud dari Al Jazeera, melaporkan dari Deir el-Balah di tengah Gazamengatakan serangan itu terjadi sekitar pukul 6 pagi waktu setempat pada hari Minggu.

“Menurut seorang saksi mata, suasana cukup sepi terlepas dari dengungan drone dan quadcopter serta jet tempur yang sedang bermanuver di kawasan tersebut. Tiba-tiba, tanpa peringatan sebelumnya, rumah itu dibom,” ujarnya.

Lima orang lagi tewas dalam serangan Israel lainnya terhadap sebuah rumah di lingkungan Sabra di Kota Gaza, menurut laporan media.

Sejak 6 Oktober, militer Israel telah terlibat dalam serangan udara dan darat di wilayah utara Gaza, termasuk Jabalia, dengan menyatakan bahwa mereka menargetkan pejuang Hamas.

Organisasi hak asasi manusia dan aktivis mengatakan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Kantor hak asasi manusia PBB (OHCHR) mengatakan pada hari Jumat bahwa perempuan dan anak-anak menyumbang hampir 70 persen dari ribuan kematian yang berhasil diverifikasi.

“Warga sipil di Gaza adalah pihak yang paling terkena dampak serangan ini, termasuk melalui ‘pengepungan total’ awal Gaza oleh pasukan Israel,” kata OHCHR.

“Tindakan pasukan Israel telah menyebabkan tingkat pembunuhan, kematian, cedera, kelaparan, penyakit, dan penyakit yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Philippe Lazzarini, ketua UNRWA, pada hari Sabtu kembali menuduh Israel mempersenjatai kelaparan dalam perangnya di wilayah kantong Palestina.

“Kelaparan kemungkinan besar terjadi di Gaza utara,” katanya dalam sebuah postingan di X.