Berlangganan saluran kami

Sosok yang kini populer dengan sebutan Sinterklas ini terinspirasi dari Santo Nikolas dari Myra, seorang uskup abad ke-3 yang terkenal karena kemurahan hatinya. Meskipun rincian sejarah tentang kehidupannya langka, legenda tumbuh di sekelilingnya.

Salah satu yang paling populer bercerita tentang bagaimana dia membantu seorang gadis muda miskin dengan melemparkan koin emas ke luar jendela untuk mencegahnya jatuh ke dalam prostitusi. Tindakan filantropis ini menghasilkan representasi artistik orang suci itu dengan tiga bola emas atau apel, menurut laporan Deutsche Welle.

Pesta Santo Nikolas dirayakan pada tanggal 6 Desember, tanggal yang diyakini bertepatan dengan kematiannya. Namun perayaan ini dikritik oleh Martin Luther pada masa Reformasi Protestan abad ke-16, yang lebih suka mengasosiasikan pemberian hadiah dengan kelahiran Yesus saat Natal.

Di banyak wilayah Protestan, pada tanggal 24 atau 25 Desember, Anak Kristus bertanggung jawab atas pembagian hadiah. Namun di Jerman, tradisi tetap ada bahwa Santo Nikolas meninggalkan hadiah di sepatu bot yang dikenakan anak-anak pada malam sebelum liburannya.

Bagaimana transformasi menjadi “Santa Claus” terjadi?

Seiring berjalannya waktu, sosok Sinterklas muncul sebagai campuran dari legenda tentang St. Nicholas dan mitos Norse. Di berbagai belahan dunia dikenal dengan nama berbeda; misalnya “Bapak Natal” di Inggris dan “Père Noël” di Prancis. Di Eropa Timur dan Mongolia ia disebut “Santa Winter”, sebuah representasi musim dingin yang memiliki kemiripan dengan Sinterklas.

Skandinavia juga memiliki sosok yang mirip dengan Sinterklas masa kini. Seorang musafir lanjut usia yang membagikan kacang untuk membantu orang-orang melewati musim dingin adalah bagian dari cerita rakyat setempat. Selain itu, ada legenda tentang roh bernama “Tomte” yang melindungi rumah dan pertanian dengan imbalan makanan selama musim dingin.

Dengan informasi dari Deutsche Welle

Kunjungi bagian kami Keingintahuan

Tetap terinformasi di saluran kami ada apa, Telegram Ya YouTube

Source link