Jakarta – Masa lalu Marchanda dan Baim Wong kembali mengemuka setelah ayah dua anak ini memutuskan berpisah dari Paula Verhoeven. Nama Baim Wong menjadi perbincangan publik karena beberapa cirinya yang dianggap sebagai tanda bahaya bagi pasangannya. Hal itu juga terlihat dari video lama saat Baim Wong masih mencintai Marchanda.
Baca juga:
Baim Wong Bayar Paula Verhoeven Rp 200 Juta Tiap Bulan, Raffi Ahmed: Setahun Sekali
Ternyata, Baim Wong termasuk tipe orang yang lebih memilih diam saat sedang marah pada pasangannya. Dulu, dia sengaja membungkam Marchanda di jalan saat bertengkar.
“Kamu masih bodoh, diamlah, aku akan bicara. Lalu dia berkata, ‘Saya tidak bisa diam saja, saya ingin diam.'” Dia berkata, “Saya tidak tahan mendengarnya berbicara.” Jadi.” Ucapnya sambil menangis. “Saya akan melakukannya,” katanya. Marchanda dengan link video Instagram @tante.rempong.official, Minggu 13 Oktober 2024.
Baca juga:
Tak hanya rentan, Marchanda mengaku Baim Wong “menendang” dirinya di pinggir jalan karenanya.
Tiba-tiba, Baim Wong yang saat itu semakin marah menyuruh Marchanda turun di tengah jalan. Alasannya, ia tak mau diganggu dengan celotehan Marchanda yang tak henti-hentinya.
Baca juga:
Terpopuler: Denny Sumargo bercerita tentang Beim Wong, Celine Evangelista hingga kisah Aan yang memamerkan cincinnya
– “Lebih baik turun.”
Dalam video lama, terlihat Baym Wong dan Marchanda terlihat menganggap kejadian itu lucu. Baim Wong pun membenarkan permasalahan tersebut, mengaku dulu ia memiliki sifat buruk terhadap pasangannya, salah satunya ia menyukai perlakuan diam-diam.
“Tetapi kisah sebenarnya adalah saya jelek. Saat aku marah pada orang lain, mereka memanggilku seperti itu. Yah, katanya pelan. Oh, aku bilang aku pusing,” kata Baim Wong.
Alasan Baim Wong memilih diam saat sedang marah pada orang lain adalah untuk meredam emosinya. Hal serupa juga terjadi saat saya bersama Marchanda. Sayangnya, mantan pacarnya tak bisa memahaminya sehingga membuat Baim Wong semakin marah.
Alhasil, Baim Wong meminta Marchanda menyingkir lalu meninggalkannya.
“Kalau aku suka diam, kalau sudah terlalu lama bicara lagi. Dia ngomong terus, turun, turun, turun, saya berangkat,” kata Baim Wong.
Halaman selanjutnya
“Tetapi kisah sebenarnya adalah saya jelek. Saat aku marah pada orang lain, mereka memanggilku seperti itu. Yah, katanya pelan. Oh, aku bilang aku pusing,” kata Baim Wong.