Pelatih Georgetown Ed Cooley tidak menyetujui upaya defensif timnya dalam kekalahan hari Sabtu dari Notre Dame.
“F-minus. Mengerikan. Benar-benar menghebohkan,” ujarnya usai kekalahan 84-63.
Hoyas (2-1) berharap bisa mengencangkan sekrup saat mereka menjamu Mount St. Mary’s yang lebih baik pada Rabu malam di Washington, DC
Georgetown mengizinkan Fighting Irish untuk menembak 59,3 persen secara keseluruhan dan menyerahkan poin terbanyaknya dalam tiga pertandingan sejauh ini. Hoyas tertinggal 19-7 kurang dari delapan menit setelah pertandingan dan tertinggal sebanyak 25.
“Kami tidak menjaga satu jiwa pun,” kata Cooley. “… Itu adalah kumpulan energi, fokus, dan tekad yang buruk.”
Kemunduran hari Sabtu adalah penderitaan pertama yang semakin besar bagi Georgetown, yang hanya memiliki dua senior dalam daftarnya.
“Saya pribadi berpikir kami lebih siap,” kata guard junior Jayden Epps. “Pelatih berpikir kami lebih siap. Kami semua sudah melakukannya. Saya rasa sekarang kita lihat apa yang diperlukan.”
Malik Mack memimpin Hoyas melawan Notre Dame dengan 19 poin dan Epps menyumbang 13 poin. Epps rata-rata mencetak 14 poin per game, berada di urutan kedua dalam tim. Penyerang Thomas Sorber memimpin Hoyas dalam mencetak gol (19,0 poin) dan rebound (8,7).
The Mountaineers (3-1) menggunakan upaya mencetak gol seimbang lainnya untuk mengalahkan tim tamu St. Francis 66-58 pada hari Sabtu.
Terrell Ard Jr. dan Dallas Hobbs masing-masing mengumpulkan 12 poin saat Mount St. Mary’s mencetak lima pencetak dua digit angka untuk pertandingan kedua berturut-turut. Hobbs memimpin tim dengan 17,3 poin per game, sementara Ard dan Dola Adebayo masing-masing menyumbang 10,8 poin.
Kemenangan tersebut merupakan kemenangan kedua berturut-turut bagi Mountaineers di bawah pelatih tahun pertama Donny Lind dan mendorong program ini ke awal empat pertandingan terbaiknya sejak 1996-97.
“Setiap hari, kami hanya mencoba untuk unggul 1-0,” kata Lind. “Kami telah berbicara dengan orang-orang ini sejak bulan Juni… tentang mencoba untuk memenangkan hari itu satu per satu.”
Menilai harta benda itu sedikit lebih baik akan membantu.
Mount St. Mary’s mencatatkan 81 turnover dalam empat pertandingan pertamanya, namun Lind tidak ingin banyak mengubah tempo serangan timnya.
“Kami akan memperlambatnya sedikit, tapi saya benar-benar ingin mereka mengetahui seberapa cepat kami bisa bermain tanpa membalikkannya,” katanya.
–Media Tingkat Lapangan